Bahaya Sumpit

Posted by Chatra Jaya Luigi Tuesday, June 16, 2009

Tulisan mengenai bahaya tentang penggunaan sumpit sekali pakai ini sebenarnya sudah lama beredar, namun tidak ada salahnya kalau diposting kembali. Hati-hati bagi yang senang makan Mie Ayam yang menggunakan sumpit sekali pakai.

Tahukah Anda, bagaimana sumpit sekali pakai ini dibuat?
  1. Dipotong dari pohon bambu.
  2. Diproduksi oleh industri rumah tangga (contoh gambar dari Vietnam Tengah).
  3. Di "putihkan" dengan menggunakan sulfur dan hidrogen peroxida (tanpa disinfektan).
  4. Proses pengeringan seadanya.
  5. Di kemas seadanya untuk di export ke luar negeri.
  6. Pengiriman ke luar negeri menggunakan kapal laut (karena terlalu mahal jika menggunakan pesawat), sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama, misalnya 1 bulan dari Vietnam ke Taiwan. Sementara itu, sumpit sekali pakai ini dikemas dengan seadanya, sehingga sangat besar sekali kemungkinan untuk terkontaminasi oleh kotoran/sarang tikus dan kecoa.
  7. Proses pengemasan (tanpa disinfektan). Untuk setiap penerimaan kargo sumpit di taiwan, akan langsung di distribusikan ke industri rumahan yang akan mengerjakan pengemasannya, dan tanpa proses disinfektan (sterilisasi) akan langsung dikirim ke restoran sebagai titik akhir distribusi.
  8. Dan langsung masuk ke mulut Anda.
Semua sisa cairan (pemutih, sulfur, hidrogen peroxida, kotoran tikus, kotoran kecoa, telor kecoa, telor ulat dsb) akan terus menetap di lubang-lubang kecil tersebut sampai Anda menggunakannya.

Pernahkan Anda mendengar kasus keluarnya ulat dari sumpit saat digunakan di mangkok kuah yang panas ?

Sebuah percobaan yang dilakukan oleh pelajar sekolah dasar :
  • Rendamlah sumpit bambu ini ke dalam air selama 1 minggu, airnya akan menjadi BAU.
  • Kacang polong yang ditanam dengan air rendaman ini akan tumbuh lebih lambat, dan berhenti tumbuh ketika mencapai 5-6 cm dan kemudian mati.
  • Asap pembakaran dari sumpit ini akan bersifat asam.

Cara terbaik adalah bawalah sumpit Anda sendiri.

Sebuah pohon yang berusia 20 tahun bisa menghasilkan sumpit sebanyak 3000 sampai 4000 pasang. Taiwan menggunakan sumpit sebanyak 100 triliun pasang setiap tahun, artinya 29 juta pohon hilang setiap tahunnya.

Dengan begitu banyaknya sisa-sisa penggunaan sumpit, apakah tidak mungkin ada orang yang demi keuntungan semata, melakukan pendaurulangan kembali sumpit-sumpit sisa pakai tersebut dengan cara diatas (sulfur dan hidrogen peroxida) untuk dijual kembali????

JADI BERHATI-HATILAH!

1 Comment

  1. Anonymous Says,

    wah jadi ngeri ya ? untung saya kalau makan gak pernah pake sumpit.

    Terimakasih infonya.

     

Post a Comment

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniDistributed by CahayaBiru.com

Followers

BlogCatalog